Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Kalimat Efektif ^_^

 

Assalamualaikum...

Hai teman-teman, apakabarnya nih? semoga sehat selalu yaaa. Oiyaaa temen-temen disini sudah tidak asing kan dengan yang namanya "Kalimat Efektif". Waktu duduk dibangku sekolah pasti selalu bertemu paragraf disetiap soal bahasa Indonesia kan. Tapi temen-temen sejauh mana sih mengenal apa itu paragraf? mungkin ada yang sebagian sudah tau atau ada yang belum tau sama sekali.

Kami dari kelompok B yang terdiri dari :

➢ Alyvia Amanda (1902015096)

➢ Amalia Kamila (1902015154)

➢ Fadli Maula Zaki (1802015040)

➢ Farhan Yudhanto Putro (1902015117)

➢ Hopipah (1802015126)

➢ Millah Hanifiyah (1902015146)

➢ M Nur Arif Syabana (1902015097)

➢ Suci Setianingrum (1902015014)

➢ Yespus Dael (1902015091)


Akan memberikan penjelasan tentang Kalimat Efektif. Langsung saja simak penjelasan dan video dari saya dan teman-teman dibawah ini.

Kalimat Efektif

A. Pengertian :

Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).

B. Syarat Kalimat efektif :

1. Sesuai EYD : Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat.

2. Sistematis : Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan.

3. Tidak Boros : Jangan membuat Kalimat yang terlalu banyak menghamburkan kata-kata yang terkesan bertele-tele.

4. Tidak Ambigu : kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.

C.    Ciri-ciri kalimat efektif :

1.      Kesepadanan Struktur

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini, diantaranya :

a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.

b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.

~ Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:

Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)

Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.

~ Contoh: 

Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)

Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)

d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.

~ Contoh:

Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)

Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

2.      Kehematan Kata

Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.

Contoh Kata Jamak:

Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)

Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)

Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.

Contoh Kata Sinonim:

Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)

Ia masuk ruang kelas. (Efektif)

3.      Kesejajaran Bentuk

Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.

Contoh:

Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)

Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)

4.      Ketegasan Makna

Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.

Contoh:

Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)

Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)

5.      Kelogisan Kalimat

Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.

Contoh:

Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)

Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)


 

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Bahasa Indonesia

Yuk Kenal Lebih Dekat Dengan Paragraf ^_^